Jun 10, 2010

Seribu Senyuman Untuk Katrina

ini adalah kisah gadis kecil yang beranjak dewasa sebut saya ia katrina.

Nama saya katrina puspa bakti.Nama itu saya dapatkan dari kakek saya.Kakek saya berkata nama saya artinya adalah Wanita yang kuat dan pemberani.Kakek saya telah meninggla ketika saya menginjak umur 3 tahun.Saya merupakn murid yang pintar makanya saya bisa bersekolah disekolah terbaik di sekolah saya,begitu juga dengan adik saya.Saya tinggal bersama Ibu,Ayah,dan adik saya di sebuah ruma sederhana.Ayah saya adalah seorang dokter.Tetapi ia sedang menjalankan tugasnya di sebuah desa terpencil di kota saya.Jadi saya hanya tinggal bersama ibu saya,dan adik saya.

Sebentar lagi adalah ulang tahun saya yg ke-16,ulang tahun saya sama seperti ibu saya.Ketika ibu saya sedang menyiapkan nasidan lauk pauk untuk makan malam,Saya meminta ibu saya untuk membelikan saya sebuah Gaun,Kami memang keluarga yang sedrhana oleh karena itu saya tidak mempunyai gaun,Saya ingin di hari ulang tahun saya,saya memakai sebuah gaun cantik seperti cinderella.Saya memaksa dengan segala cara,dan saya meminta ibu saya untuk membelikannnya.Tapi harga gaun itu sangat mahal dan ibu saya sedang tidak mempunyai uang.

Namun ibu saya tetap bersikeras untuk tidak membelikannya.Saya marah,saya jengkel saya pergi ke kamar dan membanting pintu.Di kamar saya menangis sambil berkata "ibu jahat,ibu jahat". Lalu ibu saya datang ke kamar,dan ibu bilang akan membelikan barang itu,tapi nanti.Saya tetap marah,dan mengusir ibu saya keluar.Lalu saya menangis lagi dan mencoba menghubungi ayah,tapi ayah terlalu sibuk untuk mengangkat telpon saya.

Ke esokan harinya ada jam tambahan di sekolah saya jadi saya pulang malam.Saya tidak pamit hari ini kepada ibu saya karena saya masih marah kepadanya,namun ia memberikan senyuman kepada saya dan berkata hati-hati di jalan.

Saya merasa senang bersekolah disini,walaupun mereka semua mempunyai harta yang banyak tetapi mereka tidak sombong dan membeda-bedakan berteman dengan siapa saja.
Saya mempunyai sahabat bernama Erika.Erika merupakan gadis belasteran antara belanda dan indonesia.Dia sangat cantik,seperti boneka barbie.

Jam pelajaran telah usai,dan jam telah menunjukkan pukul 8 malam.
Saya pulang dengan di antarkan mobil oleh Erika.Selama perjalanan ia mengingatkan saya makan.Saya hanya bisa terseyum dan berkata "oke,bos" lalu kami tertawa bersama-sama.

Akhirnya saya sampai di rumah lalu saya mengucapkan terimakasih kepada erika dan supirnya.Namun ketika saya berjalan di rumah,saya melihat ibu saya sedang menunggu saya.Ketika saya sampai pagar rumah ibu menghampiri saya dgn senyuman dan berkata ayo kita makan dulu.Tapi saya mengacuhkannya dan saya langsung masuk kamar saya.

Adik saya datang ke kamar saya sambil membawa makanan dan berkata "kalo kakak gak mau makan sama ibu,kakak makan sama adek aja ya".Adik saya adalah seorang gadis mungil yang masih duduk di kelas 2 sd.Saya tidak bisa menolaknya karena senyumannya membuat saya tidak ingin melukai hati putihnya,maka saya berjanji di dalam hati saya akan menjaga adik saya dari siapapun yang akan melukainnya.

Pagi telah datang,tapi saya merasa ada sesuatu yang salah dengan badan saya.Saya merasa lemas dan merasa saya tidak bisa bangun.Lalu ibu saya masuk ke kamar saya,dan melihat saya begitu lemas ia begitu panik,ia langsung memanggil dokter puskemas yang dekat dengan rumah saya,dan ia menyuruh saya untuk tidak ke sekolah dan istirahat sampe keadaan saya pulih.

Dokter datang dan memeriksa saya,ia berkata saya harus banyak beristirahat dan saya harus makan dengan teratur.Saya hanya bisa mengangguk saja.Lalu dokter keluar dari kamar saya ,lalu ia bicara dengan ibu saya.Saya tidak tau apa yang ia bicarakan tapi saya melihat ibu saya menangis.

Beberapa jam kemudian saya bangun,dan merasa keadaan saya mulai pulih.Ibu saya datang dan membawakan sebuah bubur jagung kesukaan saya,namun saya tidak ingin memakannya.Bukan karena saya masih marah kepadanya melainkan saya tidak ingin apapun masuk ke dalam perut saya.Dan lagi-lagi boneka kecilku datang menghampiriku dan berkata "kakak,harus makan.Kalo kakak gak makan.Entar kakak gak sembuh-sembuh,terus siapa yang bakal ngajak aku main?" aku ingin menangis mendengar itu,namun dengan segenap kekuatan yang masih kumiliki aku menagannnya dan berkata "oke,kakak makan.Tapi janji setelah kakak makan,ajak ibu makan juga bersamamu". Dia tersenyum,dan itu membuat keadaan ku semakin membaik....

Bersambung...

thanks

free counters
 
I miss D -ara-